Dari Primitive Accumulation ke Intimate Exclusion: Dinamika Kelas dalam Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Mamuju Tengah

Authors

  • A Mappatunru Universitas Sulawesi Barat, Indonesia
  • Sriwiyata Ismail Zainuddin Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38026/jhsj.v7i1.71

Keywords:

primitive accumulation, intimate exclusion, class formation, sawit rakyat, akumulasi primitif, pembentukan kelas

Abstract

This study examines the political economy of the development of plantation capitalism in the palm oil sector in Mamuju Tengah Regency. Using a Marxist political economy approach operationalized through field research in two locations in Mamuju Tengah Regency (Rambulana and Bululana), the research reveals that the historical foundation of palm oil capitalism in this area began with a process of primitive accumulation, which dramatically dispossessed local residents of their land. The palm oil boom subsequently accelerated land conversion in the smallholder agricultural sector and drove farmers to expand their plantation scale through exclusionary processes occurring among relatives and neighbors, as well as between local residents and migrants (intimate exclusion). This exclusion underpins the emergence of inequalities in land ownership and control within the non-corporate palm oil plantation sector in Mamuju Tengah. Consequently, farmers have become differentiated into several classes: farmers capable of accumulating wealth on a large scale (capitalist farmers), farmers who can only achieve simple reproduction (medium farmers), farmers trapped in subsistence-level reproduction (poor farmers), and farmers reliant solely on wage relationships with capitalist farmers (wage labour). The study also shows that kegureman and ketunakismaan are distinct markers of rural poverty. Therefore, issues of sustainability in the non-corporate palm oil sector must be understood in terms of land ownership inequality.

Abstrak
Tulisan ini mengkaji tentang ekonomi politik perkembangan kapitalisme perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah. Melalui pendekatan marxist political economy yang dioperasionalisasi dalam penelitian lapangan (field research) di dua tempat di Kabupaten Mamuju Tengah (Dusun Rambulana dan Kampung Bululana), penelitian ini menunjukkan, bahwa basis sejarah perkembangan kapitalisme kelapa sawit di daerah ini diawali dari proses akumulasi primitif yang secara dramatis menyingkirkan warga lokal dari tanahnya. Boom kelapa sawit kemudian meningkatkan konversi lahan di sektor pertanian rakyat dan memicu petani untuk memperluas skala produksi kebunnya melalui proses penyingkiran yang terjadi antara kerabat dan tetangganya, antara warga lokal dan warga pendatang (intimate exclusion). Penyingkiran tersebut mendasari terjadinya ketimpangan dalam struktur pemilikan dan penguasaan lahan pada perkebunan sawit non-perusahaan di Mamuju Tengah. Akibatnya, petani mengalami diferensiasi ke dalam beberapa kelas; petani yang mampu mengakumulasi kekayaan dalam skala yang luas (petani kapitalis), petani yang hanya mampu melakukan reproduksi sederhana (petani menengah), petani yang terjebak dalam himpitan rerproduksi sederhana (petani kecil/petani gurem), dan petani yang hanya bergantung pada relasi upah dengan petani kapitalis (buruhtani/tunakisma). Penelitian ini juga menunjukkan, bahwa  kegureman dan ketunakismaan adalah penanda khusus gambaran suram kemiskinan di pedesaan. oleh karena itu, masalah keberlanjutan dalam sektor kelapa sawit non-perusahaan harus diletakkan pada masalah ketimpangan penguasaan lahan.

References

Aspinall, Edward, and Ward Berenschot. (2019) Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and The State in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press

Bachriadi, Dianto. (1995) Ketergantungan Petani dan Penetrasi Kapital: Lima Kasus Intensifikasi Pertanian dengan Pola Contract Farming. Jakarta: Akatiga

Bachriadi, Dianto. (2020) Reforma Agraria di ‘Kawasan Hutan’: Satu Usulan ‘Biasa’ dan Semestinya Bisa Dilakukan. 2019. Makalah untuk Panel I: “Reduksi Ketimpangan Agraria dan Kepastian Tenurial” dalam Simposium Nasional “Reforma Agraria Implies Reforma Kehutanan”, diselenggarakan oleh FORCI DEVELPPOMENT Fakultas Kehutanan IPB University (FORCI-DEV) dan Forum Perguruan Tinggi Kehutanan se-Indonesia (FOReTIKA), Jakarta 13-14 Januari 2020.

Bachriadi, Dianto, dan Gunawan Wiradi. (2011) Six Decades of Inequality: Land Tenure Problem in Indonesia. Bandung: Agrarian Resource Center

Bachriadi, Dianto, and Erwin Suryana. (2016) Land grabbing and speculation for energy business: a case study of ExxonMobil in East Java, Indonesia." Canadian Journal of Development Studies/Revue canadienne d'études du développement, 37(4):578-594.

BPS Provinsi Sulawesi Barat (2020). Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka 2020. Mamuju: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat.

Bakhtiar, Irfan, ed.(2018) Sawit Rakyat: Pemetaan Kerangka Kebijakan, Kondisi Nyata, dan Aksi Lapangan. Jakarta: Yayasan KEHATI

Bernstein, Henrym (2010) Class Dynamics of Agrarian Change. Nova Scotia: Fernwood Publishing.

De Angelis, Massimo. (2011) Marx and primitive accumulation: The continuous character of capital’s ‘enclosures’." The commoner 2( 1): 1-22.

Ditjen Perkebunan, Kementrian Pertanian. (2019) Statistik Perkebunan Indonesia 2017-2019: Kelapa Sawit. Jakarta: Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian RI

Harvey, David. (2003) The New Imperialism. Oxford: Oxford University Press.

Hall, Derek, Philip Hirsch, and Tania M. Li. (2011) Powers of exclusion: land dilemmas in Southeast Asia. Singapore: National University of Singapore Press and University of Hawaii Press.

Hutabarat, Sakti. (2018) Tantangan keberlanjutan pekebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Pelalawan, Riau dalam perubahan perdagangan global." Masyarakat Indonesia 43 (1): 47-64

Kautsky, Karl.(1988) The Agrarian Question Vol. 1, edisi terjemahan dari Die Agrarfrage [1899]. Zwan Pub

Konsorsium Pembaruan Agraria. (2018)Catatan Akhir Tahun 2018: Masa Depan Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik. Jakarta: Konsorsium Pembaruan Agraria

LAPAR Makassar. (2012) Lembar Fakta Perkebunan Sawit skala besar PT. Surya Raya Lestari II. Makassar: LAPAR

Larson, Donald F. (1996) Indonesia’s Palm Oil Subsector. New York: World Bank

Lenin, V. I. (1997) The Development of Capitalism in Russia. Delhi: Progress Publishers

Li, Tania M. (2012) The will to improve: perencanaan, kekuasaan, dan pembangunan di indonesia. Jakarta: Marjin Kiri

Li, Tania Murray. (2014) Land's End: Capitalist Relations on an Indigenous Frontier. Durham: Duke University Press.

Mappatunru, A., Citra N. Fariaty, and Sriwiyata Ismail Zainuddin. (2024) Hubungan Kapitalis di Tempat Produksi yang Tersembunyi: Studi Kasus Petani Kakao Sertifikasi di Desa Piriang Tapiko. Jurnal Sosiologi Andalas, 10(2): 170-186.

Marx, Karl. (1990) Capital Vol. 1. London: Penguin Books.

McCarthy, John F. (2010) Processes of inclusion and adverse incorporation: oil palm and agrarian change in Sumatra, Indonesia." The Journal of peasant studies 37(4): 821-850.

Moidady, N. I. F., Soetarto, E., & Agusta, I. (2019). Eksploitasi Tenaga Kerja Cadangan Pada Kapitalisme Pedalaman: Studi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah [Disertasi].

Perelman, Michael. (2000) The invention of capitalism: Classical political economy and the secret history of primitive accumulation. Durham: Duke University Press.

Pye, Oliver, and Jayati Bhattacharya, eds. (2013) The palm oil controversy in Southeast Asia: A transnational perspective. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies

Ribot, Jesse C., and Nancy Lee Peluso. (2003) A Theory of Access." Rural Sociology 68(2):153-181.

Sangadji, Arianto. (2019) Akumulasi Primitif: Pengalaman Industri Pertambangan di Indonesia”, Prisma 38( 3): 52-65.

Sukiyono, K., Yuliarso, M. Z., Nabiu, M., Romdhon, M. M., Puspitasari, M. S., Trisusilo, A., Sugiardi, S., Mulyasari, G., Masliani, Nugroho, Y., Reflis, Arifudin, & Napitupulu, D. M. (2023). Sawit Rakyat dan Sustainable Development Goals. IPB Press.

Tim Policy Brief Sawit Rakyat Berkelanjutan ARC. (2020). Policy Brief Sawit Rakyat: Kuat Mengakar, dan Mandiri – Transformasi Usaha Sawit Rakyat. Bandung: Agrarian Resources Center

White, Ben. (2020) Agriculture and the generation problem. Rugby: Practical Action Publishing

Wiradi, Gunawan. (2009) Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum Berakhir. Jakarta: Konsorsium Pembaruan Agraria.

Wolf, Eric R. (1985) Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: Rajawali

Downloads

Published

2025-02-18

Issue

Section

Articles