Tradisi Dalam Perpektif Tindakan Sosial Max Weber: Studi Kasus Tradisi Ma’balla Di Desa Ranga

Authors

  • Asmawati Asmawati Mahasiswa Program Magister Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Hasbi Marissangan Departemen Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Rahmat Muhammad Departemen Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38026/jhsj.v7i1.57

Keywords:

social action, Ma'balla tradition, cultural preservation, cultural values , tindakan sosial, tradisi Ma’balla, Pelestarian Budaya, nilai budaya

Abstract

Abstract

The Ma'balla tradition is a typical banquet during the kenduri ceremony which uses teak leaves as a container to place the food served to guests. This tradition is carried out by the community, especially in Ranga Village, Enrekang District, Enrekang Regency. This typical banquet has become an integral part of local community life which marks special rituals, both joyful and sorrowful events. This research describes the social actions of the community in implementing the ma'balla tradition by paying attention to cultural values, religion and social norms of the community. This research uses a descriptive qualitative method that collects data by means of participatory and non-participatory observation, in-depth interviews and documentation. The seven informants in this research consisted of Indo Gurutta (Village Imam), Ada' (Traditional Leader), Pattawa (Food Distributor), Indo Deppa (Women who took care of the distribution of cakes), the local government and the community who had an important role in the implementation. tradition. This research identifies three main actions of the community in implementing traditions, namely community participation, respect for traditions and maintaining the use of teak leaves. Interaction between communities is depicted in four social actions, namely traditional actions involving cooperation, mutual cooperation, and efforts to preserve Ma'balla as an ancestral heritage. People's affective actions consider Ma'balla to be something valuable and must be preserved, then the value rationality action shows that people carry out Ma'balla based on the value of caring because they consider it a form of alms. The instrumental rational actions of society are reflected in the use of teak leaves as a consideration of aesthetic and practical values, traditional actions are depicted in.

 Abstrak

Tradisi Ma’balla merupakan sebuah jamuan khas dalam upacara kenduri yang menggunakan daun jati sebagai wadah untuk menaruh makanan yang disajikan kepada tamu. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat khsusunya di Desa Ranga Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang, jamuan khas ini telah menjadi bagian integral di kehidupan masyarakat setempat yang menandai ritual khusus baik itu acara sukacita maupun kedukaan. Penelitian ini menggambarkan tindakan sosial masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Ma’balla dengan memperhatikan nilai-nilai budaya, agama dan norma sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif yang melakukan pengumpulan data dengan cara observasi partisipatif dan nonpartisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak tujuh terdiri dari Indo Gurutta (Imam Kampung), Ada’ (Ketua Adat), Pattawa (Pembagi makanaan), Indo Deppa (Ibu-ibu yang mengurus pembagian kue), Pemerintah setempat dan Masyarakat yang memiliki peran penting terhadap pelaksanaan tradisi. Penelitian ini mengidentifikasi tiga tindakan utama masyarakat dalam pelaksanaan tradisi yakni partisipasi masyarakat, penghargaan terhadap tradisi dan mempertahankan penggunaan daun jati. Interaksi antarmasyarakat tergambarkan dalam empat tindakan sosial yakni tindakan tradisional yang melibatkan kerjasama, gotong royong, dan upaya melestarikan Ma’balla sebagai warisan leluhur. Tindakan Afektif masyarakat menganggap Ma’balla adalah sesuatu yang berharga dan harus dilestarikan, kemudian tindakan rasionalitas nilai menunjukkan bahwa masyarakat melaksanakan Ma’balla didasarkan nilai kepedulian karena menganggapnya sebagai bentuk sedekah. Tindakan rasional instrumental masyarakat tercermin dalam penggunaan daun jati sebagai pertimbangan nilai estetika dan kepraktisan, tindakan tradisional digambarkan dalam

References

Akhmad, N. (2020). Ensiklopedia keragaman budaya. Alprin.

Arisandi, H. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Dari Klasik Sampai Modern: Biografi, Gagasan, Dan Pengaruh Terhadap Dunia. Yogyakarta: Ircisod.

Arya, N. A., Sabir, T. A., Ilmi, D. N., & others. (2022). Analisis Makna Simbolik Tradisi Pakkio’Bunting Pada Perkawinan Adat Suku Makassar. Connected: Jurnal Ilmu Komunikasi, 84–94.

Augristina, M. (2014). Makna Tradisi “Dekahan” Bagi Masyarakat Desa Pakel (Studi Fenomenologi Tentang Alasan Masyarakat Melestarikan Tradisi Dekahan Dan Perilaku Sosial Yang Ada Didalamnya Pada Masyarakat Desa Pakel, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali). Sosialitas; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 4(1).

Coleman, J. S., Muttaqien, I., Widowatie, D. S., Purwandari, S., & others. (2021). Relasi Sosiologi dengan Tindakan Sosial dalam Struktur Sosial yang Baru: Seri Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusamedia.

Dimensi Indonesia.com (2023). Maballa, Jamuan Tradisional Khas Enrekang Berusia Ratusan Tahun | Dimensi Indonesia. Retrieved August 23, 2023, from https://dimensiindonesia.com/maballa-jamuan-tradisional-khas-enrekang-dari-ratusan-tahun-lalu/

Eptiana, R., Amir, A., & others. (2021). Pola Perilaku Sosial Masyarakat Dalam Mempertahankan Budaya Lokal (Studi Kasus Pembuatan Rumah Di Desa Minanga Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa). Edulec: Education, Language And Culture Journal, 1(1), 20–27.

Hakim, M. N. (2003). Islam Tradisional dan Reformasi Pragmatisme Agama dalam Pemikiran Hasan Hanafi. Malang: Bayu Media Publishing.

Hamida, H., Ridha, M. R., & Jumadi, J. (2020). Masyarakat Adat Tangsa di Enrekang Sulawesi Selatan, 2004-2018. Chronologia, 2(1), 17–29.

Hayati, N., & others. (2020). Tradisi Kenduri Pada Masyarakat Jawa Di Desa Sedie Jadi Kecamatan Bukit Bener Meriah. Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh.

Jhonson, D. P. (1988). Teori Sosiologi: Klasik dan Modern, jilid 1, Penerj. Robertus MZ, Lawang Jakarta: PT Gramedia.

Johnson, D. P., & Lawang, R. M. Z. (1994). Teori sosiologi klasik dan modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jones, P. (2009). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Fungsionalisme Hingga Post-Modernisme. jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Martono, N. (2016). Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern dan Poskolonial Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ritzer, G. (2021). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Salim, A. (2002). Perubahan sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sunarto, K. (2005). Pengantar sosiologi. Depok: Universitas Indonesia Publishing.

Wirawan, D. I. (2012). Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, Dan Perilaku Sosial. Jakarta: Kencana.

www. enrekangkab.go.id (2024) Selayang Pandang – Kabupaten Enrekang. (n.d.). Retrieved from https://enrekangkab.go.id/selayang-pandang/

Downloads

Published

2025-01-31

Issue

Section

Articles