Dinamika Sosial Keagamaan Wisata Bahari: Studi Kasus di Pulau Karampuang
DOI:
https://doi.org/10.38026/jhsj.v6i2.55Abstract
Salah satu pariwisata yang banyak diminati oleh wisatawan di Indonesia adalah wisata bahari. Dimana kegiatan pengembangan pariwisata tersebut mengedepankan aspek kelautan (bahari) sebagai antraksi utama. Penelitian ini kemudian menggambarkan dinamika sosial keagamaan wisata bahari di Pulau Karampuang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat lokal, pengelola wisata, aparat desa, tokoh agama serta pengunjung. Penelitian ini mengidentifikasi eksistensi wisata bahari di Pulau Karampuang yakni eksistensi objek wisata di Pulau Karampuang terus berkembang hingga tahun 2023 dan mampu memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat, baik kepada masyarakat lokal yang ditandai dengan terjadinya perubahan dan penambahan mata pencaharian, terbukanya peluang kerja yang baik bagi para pekerja kebun dan nelayan, hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. menggambarkan dampak sosial dari hadirnya objek wisata yakni Keberadaan objek wisata bahari pada Pulau Karampuang tentu menimbulkan dampak bagi masyarakat, baik dampak positif maupun dampak negatif yang dirasakan masyarakat setempat, bukan hanya pada dampak ekonomi saja namun juga menimbulkan dampak bagi kehidupan sosial masyarakat, serta pandangan agama terhadap hadirnya objek wisata di Pulau Karampuang, yakni masyarakat setempat tentunya harus mampu mempertahankan ajaran-ajaran agama yang mereka percayai agar tidak terpengaruh dengan budaya-budaya yang di bawa oleh wisatawan yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Febriyani Ma'ruf, Suparman Abdullah, Ansar Arifin, Hajir Nonci, Santri Sahar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.